Masih panjang langkah-langkah ini kan menapaki bumi. Hari esok, aku mungkin akan kembali dihadapkan kepada tantangan dan ujian hidup lainnya. Andai jiwaku bisa tegar setegar benteng tebal, setiap langkah yang ku jejaki mungkin tak kan membuat jiwaku menangis. Aku ibarat seekor semut yang berjalan di tengah-tengah hiruk-pikuk dan ramainya manusia. Diriku tampak begitu kecil sehingga seakan tak berdaya. Seperti itukah aku bila aku setiap saat dipandangi oleh-Nya?
Ketahuilah, renunganku selama ini sudah sejauh itu. Aku sering memandang diri ini hanya mampu sebatas berusaha menjadi yang terbaik. Aku masih senantiasa berupaya menjadi sosok yang baik seperti layaknya orang shaleh yang taat. Aku seakan terdampar dan terasing oleh sebuah tekad agar aku bisa meraih surga-Nya. Dan inilah aku yang aku sering disebut sebagai manusia.
Browse: Home > Iseng "Berpuisi Hati"
1 Comment:
Dalam perjalanan hidup ini kita memang sudah semestinya banyak bersabar, tawakkal dan berikhtiar.
Posting Komentar